Senandung Antara Dua Nafas

Senandung Antara Dua Nafas

Di sahur kedelapan yang sepi merayap,
Angin dini mengelus pelan,
Di antara dua nafas yang berdekapan,
Ada senandung tanpa ucapan.

Asap rokok melayang hening,
Kopi tersisa dalam genggaman dingin,
Tak butuh kata panjang,
Cukup hati yang diam berkenang.

Subuh menjelang dengan cahaya samar,
Namun rindu tak ingin pudar,
Di antara detak yang beriringan,
Senandung cinta tetap bertahan.

Sahur pun usai bersama waktu,
Namun nafasmu masih kurindu,
Tak perlu suara, tak perlu isyarat,
Cukup hadirmu dalam tiap desah yang lekat.

EndyNU