Pemikiran Pendidikan Anregurutta KH.Hudzaifah
Anregurutta KH. Hudzaifah merupakan salah satu tokoh pendidikan Islam di Sulawesi Selatan yang memiliki peran penting dalam pengembangan pesantren. Beliau dikenal sebagai seorang hafidz 30 juz dan ahli bahasa Arab yang memiliki kedalaman ilmu serta pemahaman keislaman yang luas. Selain itu, KH. Hudzaifah juga merupakan salah satu perintis awal dalam pendirian Pondok Pesantren Modern Biru Watampone, sebuah lembaga pendidikan yang berperan besar dalam mencetak generasi Islam yang berakhlak dan berilmu.
Dalam dunia pendidikan, KH. Hudzaifah dikenal sebagai sosok yang sangat disegani. Keilmuan serta ketegasannya dalam mendidik santri menjadikannya sebagai figur sentral di lingkungan pesantren. Beliau memberikan perhatian besar terhadap kualitas pendidikan santri, terutama dalam bidang tahfidz Al-Qur’an dan penguasaan bahasa Arab. Setiap santri yang menuntut ilmu di pesantren ini tidak hanya dituntut untuk menghafal Al-Qur’an, tetapi juga memahami maknanya secara mendalam.
Salah satu metode pendidikan yang diterapkan oleh KH. Hudzaifah adalah penekanan pada sistem talaqqi, yaitu metode pembelajaran langsung dari guru ke murid. Dengan sistem ini, santri dapat menyetorkan hafalan Al-Qur’an mereka secara langsung kepada beliau, sekaligus mendapatkan koreksi dan bimbingan secara langsung. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hafalan santri serta membentuk karakter mereka dalam memahami dan mengamalkan Al-Qur’an.
KH. Hudzaifah juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa Arab bagi para santri. Beliau meyakini bahwa bahasa Arab merupakan kunci utama dalam memahami ilmu-ilmu keislaman secara lebih mendalam. Oleh karena itu, beliau menerapkan sistem pembelajaran bahasa Arab yang ketat, mencakup nahwu, sharf, dan balaghah. Santri diharuskan mampu membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Arab agar dapat memahami kitab-kitab klasik secara langsung.
Dalam mendidik santri, KH. Hudzaifah tidak hanya mengandalkan metode hafalan dan teori, tetapi juga memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Beliau adalah sosok yang disiplin, sederhana, dan penuh ketawadhuan. Sikapnya yang penuh kesabaran dalam mengajar menjadikan santri merasa nyaman dan semakin termotivasi untuk menuntut ilmu.
Kedisiplinan yang diterapkan oleh KH. Hudzaifah di pesantren bertujuan untuk membentuk karakter santri yang kuat dan mandiri. Beliau selalu menekankan pentingnya istiqamah dalam menuntut ilmu serta menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan. Setiap santri diajarkan untuk mengamalkan ilmu yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat.
KH. Hudzaifah juga memiliki visi yang luas dalam pengembangan pesantren. Beliau tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga memberikan perhatian pada pendidikan umum yang berbasis nilai-nilai Islam. Dengan demikian, para santri tidak hanya memiliki pemahaman keislaman yang kuat, tetapi juga memiliki wawasan luas dalam berbagai bidang ilmu.
Salah satu kontribusi besar KH. Hudzaifah dalam dunia pendidikan adalah menciptakan lingkungan pesantren yang kondusif bagi santri dalam menghafal Al-Qur’an. Beliau memastikan bahwa setiap santri mendapatkan bimbingan yang optimal, baik dari segi akademik maupun spiritual. Hal ini menjadikan Pondok Pesantren Modern Biru Watampone sebagai salah satu pusat pendidikan Islam yang unggul di Sulawesi Selatan.
Selain berperan sebagai pendidik, KH. Hudzaifah juga aktif dalam kegiatan dakwah. Beliau sering diundang untuk memberikan ceramah di berbagai daerah, menyampaikan pesan-pesan keislaman dengan bahasa yang mudah dipahami. Keahliannya dalam bahasa Arab memungkinkan beliau untuk menguraikan berbagai konsep keislaman secara mendalam dan sistematis.
Sebagai seorang ulama, KH. Hudzaifah juga menekankan pentingnya adab dalam menuntut ilmu. Beliau selalu mengajarkan bahwa ilmu tanpa adab tidak akan membawa keberkahan. Oleh karena itu, santri yang dididiknya tidak hanya dituntut untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.
KH. Hudzaifah juga dikenal sebagai sosok yang memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat. Beliau sering memberikan nasihat dan bimbingan kepada masyarakat sekitar, membantu menyelesaikan berbagai permasalahan sosial dengan bijaksana. Keberadaannya di pesantren bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pemimpin yang menjadi panutan bagi banyak orang.
Dalam pengelolaan pesantren, KH. Hudzaifah selalu menekankan pentingnya kerja sama dan kebersamaan. Beliau membangun hubungan yang baik dengan para pengajar dan santri, menciptakan suasana yang harmonis dalam lingkungan pendidikan. Hal ini menjadikan pesantren sebagai tempat yang nyaman dan inspiratif bagi para santri.
KH. Hudzaifah juga aktif dalam membangun jaringan dengan berbagai lembaga pendidikan Islam lainnya. Beliau sering berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan ulama-ulama lain guna meningkatkan kualitas pendidikan pesantren. Upaya ini membuahkan hasil, di mana pesantren yang beliau rintis semakin berkembang dan dikenal luas.
Warisan pemikiran pendidikan KH. Hudzaifah terus hidup hingga saat ini. Pesantren yang beliau bangun tetap menjadi pusat pendidikan Islam yang mencetak generasi Muslim yang berilmu dan berakhlak. Para santri yang pernah belajar di bawah bimbingannya kini menyebarkan ilmu yang telah mereka peroleh ke berbagai daerah, meneruskan perjuangan beliau dalam dunia pendidikan Islam.
Dapat dikatakan bahwa KH. Hudzaifah adalah seorang ulama yang memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan Islam. Sebagai hafidz 30 juz dan ahli bahasa Arab, beliau mencurahkan hidupnya untuk mendidik generasi Muslim melalui sistem pendidikan yang berbasis tahfidz dan penguasaan bahasa Arab. Dengan keteladanan, disiplin, dan keikhlasannya, beliau berhasil mencetak banyak santri yang berilmu dan berakhlak mulia. Pemikiran dan perjuangannya dalam bidang pendidikan akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Wallahu A’lam Bissawab