MEDIA DIGITAL DI KALANGAN GENERASI Z

Media dan teknologi dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Media merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Latin sering disebut dengan medium. Sementara itu, kata media secara harfiah memiliki arti perantara. Dalam hal ini, perantara yang dimaksud adalah adanya perantara antara sumber informasi atau pesan (a source) dan adanya penerima pesan atau informasi (a receiver). Menurut Leslie J. Briggs, media adalah alat yang bentuknya berupa wujud fisik yang biasanya digunakan pada saat menyampaikan isi materi. Leslie J. Briggs juga mengatakan kalau alat yang dimaksud, seperti tape recorder, video recorder, gambar, kamera, televisi, grafik, dan komputer. Sedangkan, teknologi adalah seluruh sarana yang menyediakan barang-barang serta dibutuhkan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Adapun Toynbee menyatakan bahwa teknologi adalah adanya sebuah kemuliaan manusia, di mana hal ini kemudian akan membuktikan bahwa manusia tak dapat hidup hanya untuk makan semata, tapi juga membutuhkan lebih dari itu. Jadi, media teknologi adalah Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, hiburan, atau pesan kepada masyarakat.

Beberapa ahli memiliki pandangan bahwa jenis-jenis teknologi terdiri dari lima jenis. Adapun kelima jenis tersebut yaitu: (1) Teknologi Informasi komunikasi, Haag Dan Keen berpandangan bahwa teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemprosesan informasi; (2) Teknologi Transportasi, Salim (2000) mengungkapkan bahwa teknologi transportasi adalah kegiatan pemindahan barang dan penumpang dari suatu tempat ketempat lainnya. Dalam transportasi ada 2 unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan dan secara fisik mengubah tempat dari barang dan penumpang ke tempat lain; (3) Teknologi Pendidikan. Mac Kenzie dan Eraut (1971) menyebutkan bahwa teknologi pendidikan adalah sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai; (4) Teknologi Konstruksi, Richard M. Bates, seorang insinyur sipil, mendefinisikan konstruksi sebagai proses penggunaan bahan dan teknologi dalam pembangunan bangunan dan struktur yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus; dan (5) Teknologi Arsitektur. Amos Rappoport mengatakan bahwa arsitektur merupakan ruang lokasi hidup manusia yang bukan hanya sekadar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata kebiasaan dasar. Pranata-pranata tersebut antara lain: tata atur kebiasaan dan sosial masyarakat yang turut diwadahi dan mempengaruhi arsitektur

Akibat kemajuan zaman teknologi informasi dan komunikasi melahirkan media sosial. Berdasarkan pandangan di atas media sosial seharusnya menjadi alat yang membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemprosesan informasi. Namun, tujuan mulia ini tidak seindah dengan teorinya. Menurut beberapa sumber, dampak negatif yang di timbulkan oleh media sosial dapat berpengaruh bagi kesehatan mental Generasi Z. Gangguan kesehatan mental itu antara lain: (1) Kurangnya pengawasan orang tua. Padahal pengawasan orang tua merupakan hal yang sangat penting; (2) Penggunaan gadget yang berlebihan juga menjadi masalah utama; (3) Terlalu nyaman dengan Role di Media Sosial, Artinya media sosial menjadi faktor penyebab gangguan psikologis, di mana penggunanya menghabiskan banyak waktu untuk mengakses media sosial yang disebabkan oleh rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya kontrol diri, serta kurangnya kegiatan produktif di kehidupannya ; dan (4) Banyak remaja yang merasa terlalu nyaman dengan peran yang mereka mainkan di media sosial. Artinya, remaja dapat dengan mudah berkomunikasi dengan teman-teman mereka, baik yang berada di dekat mereka maupun yang berada di negara lain. Media sosial memungkinkan remaja untuk bisa belajar dengan mudah, tetapi dapat juga menjerumuskan sehingga lalai dengan hal lainnya. Akhirnya mereka lupa dengan kehidupan sosial yang nyata.

Akan tetapi, teknologi informasi dan komunikasi yang melahirkan media sosial pun memiliki dampak positif. Dampak positif yang dapat dirasakan, yaitu; (1) Pembelajaran daring dan pengetahuan tak terbatas teknologi memungkinkan Generasi Z untuk mengakses sumber daya pendidikan secara online dari seluruh dunia; (2) Kreativitas dan ekspresi diri melalui media sosial; (3) Kewirausahaan digital dan peluang karir; (4) Koneksi global dan kesadaran sosial; dan (5) Inovasi teknologi dan pengembangan Solusi.

Media sosial memiliki banyak dampak terhadap kehidupan sosial di kalangan remaja. Bahkan, media sosial dapat membuat remaja kecanduan untuk selalu dan tetap berselancar di dunia maya. Kegiatan tersebut mereka lakukan tanpa mengenal batas waktu. Oleh karena itu, hal semacam ini harus segera di atasi. Ada pun Cara mengatasi dampak media teknologi kepada Generasi Z sebagai berikut: (1) Awasi anak dalam penggunaan internet, sampaikan situs apa saja yang boleh dan tidak boleh dibuka. Minta anak menceritakan apa saja yang dilakukan saat menggunakan internet; (2) Beri contoh orang-orang yang menggunakan internet dengan baik. Misalnya, penjualan online, penulis blog, atau orang yang sukses bekerja dengan menggunakan internet. Juga memberitahu orang yang menggunakan internet dengan tidak baik. Misalnya, judi online, penipuan, dan kejahatan lain yang dilakukan secara online. Hal ini dapat menyebabkan anak mendapat gambaran tepat dalam menggunakan teknologi; dan (3) Beri arahan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gadget. Kebanyakan bermain gadget membuat anak kurang berolahraga, lebih asyik dengan media sosial, dan sebagainya. Dengan itu, orang tua harus memantau anak saat menggunaan media sosial. Peran orang tua sangat di butuhkan agar anak terkontrol dan berhati-hati dalam mnggunakan teknologi dan media sosial. Demikian pula peran orang tua harus dimasimalkan terhadap anak agar mereka memiliki kesadaran diri. Media sosial harus di pergunakan untuk hal-hal yang positif dan tidak berupaya untuk mencoba dengan hal-hal negatif.

Olehnya itu, Generasi Z seharusnya memaksimalkan dampak positif media teknologi sebagai alat utama untuk bekomunikasi, belajar, dan berekspresi. Mereka dapat terlibat dalam berbagai platform di media digital, seperti Instagram, Snapchat, TikTok, YouTube dan lain sebagainya. Namun, penggunaan media sosial ini harus diaplikasikan dengan berfaedah. Remaja harus lebih mengetahui pengunaan media sosial secara produktif. Selain itu, media sosial juga banyak digunakan anak dibawah umur. Di mana anak tersebut masih butuh bimbingan dan pengawasan dari orang tua. Harapannya, penggunaan media digital di kalangan Generasi Z harus digunakan dengan bijak. Seharusnya, media digital digunakan untuk mengembangkan kreatifitas remaja. Remaja juga diharapkan menggunakan media digital untuk hal-hal yang positif saja. Ditulis Oleh :Latifa Akzara, Nurul Hikmah, Dan Andi Miftahul Jannah (Anggota KIAR MA AL-JUNAIDIYAH BIRU)