Jaga Kearifan Lokal, Santri MA Al-Junaidiyah Biru Gelar Karya “Mappandre Temme”
Santri kelas X Madrasah Aliyah (MA) Al-Junaidiyah Biru, lakukan giat gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5RA), Kamis, 30 Mei 2024.
Menarik dalam gelar karya, santri mengangkat tema “Mappanre Temme”, sebuah kearifan lokal masyarakat suku Bugis Sulawesi Selatan. Dalam bahasa Bugis, Mappanre berarti memberi makan, sedangkan Temme’ artinya orang mengaji atau khatam al-Qur’an.
Tradisi ini umumnya dilakukan sore atau malam hari sehari sebelum pernikahan, baik oleh calon mempelai laki-laki ataupun perempuan, yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa kedua mempelai telah diajarkan oleh kedua orang tuanya bagaimana mempelajari agama Islam dengan baik.
Gelar karya dihadiri Pengawas Madrasah Kemenag Kab. Bone, Ustadzah Murniati, ia menyambut positif apa yang dilakukan. Menurutnya, P5RA dalam Kurikulum Merdeka memberi ruang yang lebih luas bagi guru dan siswa/santri dalam mengeksplorasi suatu konsep, termasuk melestarikan budaya lokal.
Gelar karya yang didesain sedemikian mirip dengan nuansa adat Bugis saat “Mappandre Temme”, terasa menjiwai suasana batin santri, saat satu demi satu rangkaian acara digelar bak malam pesta pernikahan sungguhan.
Ustadzah Mastati Suhardy, Kepala MA Al-Junaidiyah Biru, kagum dengan kerja tim yang ditunjukkan oleh santri kelas X. Ustadzah Mastati mengatakan, banyak karakter yang dibentuk melalui gelar karya ini, mulai dari kerjasama, komunikasi, musyawarah, hingga kreatifitas. Ia berharap, kegiatan aplikatif seperti ini terus dipertahankan.