Hafizh al-Quran Berusia Muda Terlahir Lagi
MTaQ Kembali Mencetak Santri Hafizh al-Quran 30 Juz
“Ketiban Durian Runtuh”, mungkin merupakan satu ungkapan perasaan yang bisa mewakili gambaran rasa syukur dalam hati keluarga besar Madrasah Tahfizh al-Quran, dan terlebih kepada para orang tua santri yang putra-putrinya telah sukses menyelesaikan hafalan al-Qurannya 30 juz.
Setelah Oktober kemarin, putra dari salah seorang pembina Pesantren al-Junaidiyah (PMJ) Biru, Ariq Rizqullah bin Abd. Syukur berhasil menamatkan hafalannya 30 juz, disusul putri dari salah satu alumni PMJ Biru, Nur Afifah Maharani juga khatam beberapa hari yang lalu, lalu hari ini, Kamis, 7 November 2019, kembali MTaQ melahirkan satu orang hafizh al-Quran 30 juz atas nama Muflih Tri Sutisno, putra dari pasangan Bapak Sudirman (K’ Anto beliau biasa disapa) dengan ibu Mastati Suhardi yang juga merupakan pembina PMJ Biru.
Usia sekolah Muflih Tri Sutisno saat ini adalah di kelas X tingkat Madrasah Aliyah. Di usianya yang masih muda, Muflih berhasil meraih sebuah prestasi yang tidak semua anak muda seusianya punya hasrat untuk menggelutinya.
Pada perayaan Hari Santri Nasional 22 oktober yang lalu, Muflih berhasil meraih prestasi juara harapan 1 untuk golongan lomba 30 juz meski saat itu belum khatam, disusul Nur Afifah Maharani diurutan harapan 2 pada cabang yang sama. M. Ariq Rizqullah pada STQ yang lalu juga mewakili Kabupaten Bone untuk cabang 20 juz di tingkat Propinsi Sulawesi Selatan. Hal itu menandai bahwa kualitas hafalan mereka insya Allah sudah dalam zona derajat mutqin.
Tentu saja sangat diharapkan para santri yang sudah khatam itu bisa tetap istiqamah dalam menjaga hafalannya, menjadikan kehidupannya sebagai khadimul Quran untuk selanjutnya diharapkan menjadi hamilul Quran.