Permata Bahasa dalam Jawahir al-Balaghah
Permata Bahasa dalam Jawahir al-Balaghah
Oleh:Zaenuddin Endy
Dalam bait sunyi kalam berbicara,
Jawahir al-Balaghah sinari cakrawala.
Kitab tua dari zaman ulama,
Menyulam kata, menyentuh jiwa.
Ma’ani menari dalam makna dalam,
Bayan bersinar laksana malam terang.
Badi’ memperindah irama kalam,
Menghidupkan bahasa jadi gemilang.
Tak sekadar huruf terikat wazan,
Namun rasa yang lirih pun terucapkan.
Dalam tasybih dan isti’arah tersembunyi hikmah,
Seolah semesta bersujud di tiap lafaz yang ramah.
Bahasa bukan hanya alat bicara,
Ia cermin hati, cahaya sukma.
Setiap ayat jadi lantunan makna,
Mengalir dari langit menuju dada.
Santri mengaji di bawah pelita,
Mengeja bait demi bait yang mulia.
Mereka tak sekadar membaca,
Namun menyelam dalam lautan hikmah kata.
Dari kinayah ke ithnab yang luas,
Bahasa tumbuh jadi taman yang tegas.
Sastra dan dakwah saling bersua,
Dalam bingkai balaghah yang penuh pesona.
Di antara kertas dan tinta yang lusuh,
Tersimpan keindahan tak pernah rapuh.
Kitab ini bukan sekadar pelajaran,
Namun lentera akal dan rasa beriringan.
Siapa yang paham balaghah yang halus,
Tak mudah goyah oleh kata yang palsu.
Ia melihat dunia dengan mata bahasa,
Mengerti isyarat dari Rabb yang Maha Kuasa.
Wahai santri, genggamlah kitab ini erat,
Jangan biarkan permata jatuh dan hilang jejak.
Karena dalam balaghah tersimpan kekuatan,
Menebar hikmah dalam tutur dan tulisan.
Jawahir al-Balaghah, engkau warisan suci,
Penuntun lidah dan penjaga hati.
Dari zaman ke zaman engkau abadi,
Menjadi nyala dalam jiwa yang mencari.